Kisa Perjalanan Karier Virgil Abloh yang Merintis Dari Bawah Hingga Akhir Hidupnya

Jakarta - Kabar duka datang dari industri fashion dunia. Direktur Artistik Louis Vuitton Males, Virgil Abloh, meninggal dunia pada Minggu (28/11) waktu AS. Desainer yang juga mendirikan tag Beige ini tutup usia setelah berjuang melawan kanker yang langka dan agresif bernama heart angiosarcoma, selama dua tahun.

"Kami sangat sedih mengumumkan meninggalnya Virgil Abloh yang kami cintai, seorang ayah, suami, putra, saudara laki-laki, dan teman yang sangat berbakti," tulis keterangan resmi di akun Instagram pribadi Virgil Abloh, @virgilabloh.

Lebih lanjut, keterangan tersebut menyampaikan bahwa Virgil Abloh telah menutup usia dan meninggalkan istri tercintanya Shannon Abloh dan anak-anaknya Lowe Abloh dan Gray Abloh.

Menurut laporan Style, pria 41 tahun ini memilih menyembunyikan perjuangannya melawan kanker sejak didiagnosis pada 2019. Di tengah pergulatannya melawan kanker, Virgil tetap aktif bekerja di tag style yang berada di bawah kepemimpinannya.

Dari anak magang hingga mencuri perhatian di Paris Style Week


Nama Virgil Abloh sendiri mulai banyak dikenal di industri setting pada 2009. Pria yang merupakan lulusan S2 arsitektur di Illinois Institute of Technology, Chicago, ini mengawali kariernya di industri setting dengan magang di Fendi pada 2009. Ia berada di satu kelas yang sama dengan Kanye West. Sejak itu, Virgil dan Kanye mulai berkolaborasi menciptakan karya untuk Fendi di Roma, Italia.

Kemampuan Virgil Abloh saat itu ternyata berhasil mencuri perhatian chief executive officer Louis Vuitton, Michael Burke. "Aku sangat terkesan dengan Virgil dan Kanye yang berhasil membawa nuansa baru dan menghadirkan perubahan di studio.

Virgil bisa membuat metafora dan kosakata baru untuk menggambarkan sesuatu yang jadul seperti Fendi. Saya telah mengikuti perjalanan kariernya sejak itu," ungkap Michael Burke kepada New york city Times seperti dikutip dari Vogue.

Di tahun yang sama, Virgil Abloh dan Kanye West kemudian menghadiri Paris Fashion Week. Keduanya berpose bersama rekan-rekan mereka di depan venue tag Comme des Garçons. Saat itu mereka belumlah seterkenal saat ini. Karena itu, ketika mereka mulai dikenal luas, foto tersebut pun sempat viral dan mereka kemudian menjadi ikon fashion pria.

Dalam foto yang diambil oleh fotografer Tommy Bunch, Virgil Abloh tampak mengenakan kemeja bercorak hitam putih dengan jaket puffer warna biru cerah, celana abu-abu, dan sepatu kuning. Sedangkan Kanye West mengenakan kemeja biru muda, sports jacket, dan coat tartan, sambil membawa koper Goyard.

"Kami adalah generasi yang tertarik dengan style dan kami tidak seharusnya berada disana. Kami hanya melihat momen itu bisa jadi kesempatan untuk bisa berpartisipasi dan menciptakan kultur baru. Secara tidak langsung, rasanya kami membawa daya tarik tersendiri," ungkap Virgil Abloh.

Mendirikan label Off-White


Karier Virgil Abloh selanjutnya menapaki dunia agensi. Pada 2010, ia ditunjuk oleh Kanye West sebagai direktur kreatif Donda, agensi kreatif milik Kanye. Di tahun berikutnya, 2011, Virgil juga menjadi art supervisor untuk cd kolaborasi rapper Jay-Z dan Kanye West yang bertajuk Enjoy the Throne. Desain cover albumnya sendiri dibuat oleh direktur kreatif Givenchy, Riccardo Tisci. Dari karyanya ini, Virgil masuk nominasi Grammy Awards.

Selanjutnya, ia meluncurkan label pertamanya, Pyrex Vision, di New york city pada 2012. Kala itu, ia membeli kemeja flanel stok lama dari Ralph Lauren seharga 40 dolar AS atau sekitar Rp 573 ribuan.

Virgil kemudian mendesain ulang kemeja tersebut dengan tulisan Pyrex dan nomor 23 di bagian punggung. Koleksi ini kemudian dijual seharga 550 dolar AS atau Rp 7,8 jutaan.

Hanya berjalan setahun, Virgil menutup Pyrex Vision dan meluncurkan kreatif multi-platform, Off-White, yang berbasis di Milan. Pada tag ini, Virgil Abloh mengawinkan streetwear, luxury, seni, music, dan travel.

Filosofi brand-nya adalah mirip seperti warna off-white, area di antara hitam dan putih. Bersama Beige, nama Virgil Abloh kian bersinar. Label ini bahkan menjadi signature dari seluruh karya-karyanya.

Virgil menciptakan koleksi pria dan perempuan untuk Beige. Koleksinya makin ramai diperbincangkan usai salah satunya dikenakan oleh Beyonce dan Nicki Minaj pada 2015.

Ia juga membuka gerai Beige di Tokyo, Jepang pada 2016. Di puncak kariernya, Virgil banyak berkolaborasi dengan brand name ternama, beberapa di antaranya adalah Ikea dan Nike.

Menjadi Direktur Kreatif Afrika-Amerika pertama di Louis Vuitton


Pada 2018, Virgil Abloh resmi ditunjuk sebagai direktur kreatif Louis Vuitton Guys. Virgil Abloh saat itu menggantikan rekan sekaligus mentornya, Kim Jones.

Penunjukan Virgil Abloh sebagai direktur artistik Louis Vuitton Men mencetak sejarah baru di dunia fashion. Ia adalah desainer Afrika-Amerika pertama yang memimpin merek raksasa, Louis Vuitton.

"Bisa menerima posisi ini adalah sebuah kehormatan. Saya menemukan warisan dan integritas kreatif dari rumah setting ini sebagai sebuah inspirasi.

Saya akan menjadikan dua hal itu sebagai referensi sambil membuat kreasi sesuai age contemporary," ungkapnya saat itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Brand Armani Sudah Tak Produksi Pakai Wol Bahan Kelinci Angora Untuk Koleksi Pakaian

Beberapa Tren Fashion Unik Hingga Kontroversial Pada 2021

Anda Ingin Berkarir di Dunia Fashion? Ada 7 Tips Yang Perlu Anda Pahami, Berikut Penjelasannya