Brand Armani Sudah Tak Produksi Pakai Wol Bahan Kelinci Angora Untuk Koleksi Pakaian

Jakarta - Armani Group mengumumkan akan berhenti memakai kelinci sebagai bagian dari koleksi mereka. Perusahaan style yang membawahi Giorgio Armani, Emporio Armani, EA7, dan Armani Exchange tersebut bakal memenuhi janji mereka untuk melindungi alam.

Karena itu mulai musim dingin 2022, semua brand dari rumah busana Italia itu dilarang menggunakan wol kelinci angora untuk produksi koleksi pakaian.

Wol atau serat angora adalah material busana yang dibuat dari bulu halus kelinci angora.

Bulu kelinci angora sendiri dikenal akan kelembutan dan seratnya yang halus tapi tebal karena itu sering juga dipakai untuk produk-produk fashion high end. Meski begitu, penggunaan kelinci sebagai bahan busana ditentang oleh pegiat hak hewan karena dianggap menyakiti mereka.

Setelah berdiskusi dengan PETA (Individuals for the Honest Therapy of Pets), Grup Armani word play here memutuskan akan menghentikan penggunaan wol angora.

"Aku dengan bahagia mengumumkan penghapusan wol angora dari semua koleksi Armani Team, bukti komitmen nyata kami dalam memantau produksi kami dengan penghormatan untuk melindungi alam.

Aku selalu percaya pada inovasi dan riset bahan-bahan baru dan metode-metode inovatif untuk memproses material-material mentah tradisional," tutur chief executive officer Armani dilansir PETA.

Pemakaian wol kelinci angora sebagai bahan style mulai dikecam setelah muncul video clip yang memperlihatkan kekejaman pembuatannya. Dikatakan jika kelinci dicabut bulunya dalam keadaan hidup.

Mereka juga harus bertahan selama tiga bulan sebelum diproses di peternakan yang kondisinya memprihatinkan karena sesak dan berisiko terkena penyakit.

Dilansir Live Kindly, setengah kelinci angora yang diperuntukkan jadi product busana itu bisa mati karena stres. 90% dari produksi wol angora sendiri dilakukan di China.

"Pelanggan style di zaman ini sudah sadar mereka tidak ingin industri yang mencabut bulu dari tubuh kelinci hidup.

PETA mendukung keputusan Armani untuk memperpanjang kebijakan tanpa bulu, termasuk angora dan mengajak desainer lain yang masih menggunakan untuk mengikuti," kata Wakil Presiden Program Internasional PETA, Mimi Bekhechi.

Selain Armani Team, sudah banyak brand dan desainer kenamaan yang melarang penggunaan angora, termasuk Gucci, Valentino, Calvin Klein, Diane von Furstenberg, Tommy Hilfiger, Burberry, hingga Stella McCartney. Armani sendiri sudah mengenalkan kebijakan antibulu sejak 2016.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beberapa Tren Fashion Unik Hingga Kontroversial Pada 2021

Anda Ingin Berkarir di Dunia Fashion? Ada 7 Tips Yang Perlu Anda Pahami, Berikut Penjelasannya