Beberapa Tren Fashion Unik Hingga Kontroversial Pada 2021

Jakarta - Berbagai tren style mewarnai 2021. Tren-tren yang muncul tahun ini cenderung merefleksikan dinamika isu budaya, sosial dan lingkungan secara international.

Dari style, kita bisa merasakan perubahan-perubahan yang sedang terjadi di masyarakat. Seperti yang pernah diutarakan oleh mendiang Diana Vreeland, ikon media fashion yang pernah menjabat sebagai editorial director Style (1963 - 1971).

"Fashion adalah bagian dari kehidupan sehari-hari dan berubah setiap waktu seiring kejadian di sekitarnya. Anda bahkan dapat melihat datangnya revolusi dari sebuah pakaian," katanya Diana Vreeland.

Kutipan itu cukup untuk mendeskripsikan berbagai tren style yang mendominasi tahun ini.

Tren tersebut ada yang lahir dari kejamakan koleksi para desainer. Namun, tak bisa dimungkiri pula, pesohor dan selebriti juga punya andil. Mereka memakai gaya busana tertentu yang akhirnya menginspirasi banyak orang sehingga terciptalah tren fashion tersendiri.

Terlepas dari itu, tren fashion yang bermunculan tak luput dari kontroversi atau cibiran. Pasalnya, ada tren yang dianggap bertentangan dengan norma 'berpakaian' yang berlaku sejak lama.

Berikut tren fashion yang telah mewarnai sepanjang setahun terakhir


Y2K Is Back


Style fads reoccur. Bak roda, tren fashion pun berputar. Tahun ini, kita melihat kembalinya masa kejayaan Y2K style.

Setelah dominasi busana bernuansa minimalis dan edgy, 2021 diambil alih oleh tren fashion yang sempat menjadi primadona di akhir 90-an dan awal 2000-an.

Celana atau rok sepinggul (disebut hipster pada masanya), variasi crop-top, gaun penuh sequin atau information bernuansa gliter dan beberapa fashion basics Y2K meramaikan ranah gaya anak muda.

Kehadiran tren ini juga diperkuat dengan euforia konser atau acara-acara fond memories yang menampilkan para bintang yang populer di era tersebut. Tren style Y2K diprediksikan akan tetap berlanjut hingga tahun depan.

Green Is The New Black


Beberapa tahun terakhir, orang-orang semakin sadar betapa pentingnya melakoni gaya hidup hijau demi menyelamatkan lingkungan. Industri fashion, sebagai salah satu penyumbang limbah terbesar di dunia, juga mulai berbenah diri.

Produsen dan tag berlomba-lomba meluncurkan produk style yang diklaim ramah lingkungan. Stella McCartney misalnya menawarkan tas berbahan jamur sebagai pengganti kulit yang proses produksinya minim polusi.

Sementara itu, selebriti dunia memberi contoh aksi yang lebih nyata dengan 'mendaur-ulang' pakaian. Alih-alih membeli baju baru untuk momen spesial, mereka menggunakan baju lama.

Kate Middleton, Emma Watson, Cate Blanchett, Joaquin Phoenix metro dan daftarnya bertambah terus. Semakin banyak selebriti yang tak gengsi bersolek dengan baju lama atas nama lingkungan. Di karpet merah Wonders, Angelina Jolie bahkan mendandani putri-putrinya dengan gaun lamanya.

'It' Bag for Your Drink


Masih dalam spirit 'environmentally friendly', sejumlah jenama setting terkemuka juga meluncurkan tas khusus botol air minum untuk mendukung pengurangan botol plastik. Di koleksi Spring-Summer 2021, Fendi menyelipkan tas botol minum yang matching dengan tote coklat dengan product bertekstur alami.

Burberry juga memiliki tas botol minum berbahan nylon yang sporty. Tas ini dijual seharga US$ 490 atau sekitar Rp 7 juta.

Tas botol minum terbuat dari kulit quilted khas Chanel berwarna hitam. Seperti tas Chanel lainnya, tas ini juga hadir dengan tali rantai sehingga mudah disampirkan di pundak.

Meski fungsinya sebagai wadah botol minum, harganya hampir setara dengan sebuah tas Chanel. Untuk mendapatkannya, Anda harus merogoh kocek sebesar US$ 5.550 atau sekitar Rp 78 juta. Fancy!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Brand Armani Sudah Tak Produksi Pakai Wol Bahan Kelinci Angora Untuk Koleksi Pakaian

Anda Ingin Berkarir di Dunia Fashion? Ada 7 Tips Yang Perlu Anda Pahami, Berikut Penjelasannya